·
. Kedudukan Dan Makna Pendidikan Jasmani. Pengertian Pendidikan Jasmani Meskipun penjas
menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidak lah tepat untukmengatakan
pendidikan jasmani diselenggarakan semata-mata agar anak-anak bergembira danbersenang-senang.
Bila demikian seolah-olah pendidikan jasmani hanyalah sebagai mata
pelajaranselingan tidak berbobot, dan tidak memiliki tujuan yang bersifat
mendidik. Pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan yang memberikan
kesempatan bagi anakuntuk mempelajari hal-hal yang penting. Oleh karena itu,
pelajarn penjas tidak kalah pentingnyadisbanding dengan pelajaran lainnya
seperti matematiak, bahasa, IPS, dan IPA dan lain-lain. Namundemikian tidak
semua guru penjas menyadari hal tersebut, sehingga banyak anggapan bahwa
penjasboleh dilaksanakan secara serampangan. Hal ini tercermin dari berbagai
gambaran negative tentangpembelajaran penjas, mulai dari kelemahan proses yang
menetap misalnya membiarkan anakbermain sendiri hingga rendahnya mutu hasil pembelajarannya.
Seperti kebugaran jasmani yangrendah. Jadi, pendidikan jasmani diartikan
sebagai proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atauolah raga. Inti
pengertiannya adalah mendidik anak yang membedakan dengan mata pelajaran
lainadalah alat yang digunakan adalah gerak insani manusia yang bergerak secara
sadar. Gerak itudirancang secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam setuasi
yang tepat, agar dapat merangsangpertumbuhan dan perkembangan anak didik.
Tujuan pendidikan jasmani adalah memberikankesempatan kepada anak untuk
mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligusmengembangkan potensi anak,
baik dalam aspek fisik, mental, social, emosional dan moral.
2.1.2 Nilai Dasar
Falsafah Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan suatu bagian yang
tidak terpisahkan dari pendidikanumum. Lewat program penjas dapat diupayakan
peranan pendidikan untuk mengembangkankepribadian individu. Tanpa penjas,
proses pendidikan di sekolah akan pincang. Ada tiga hal pentingyang bisa
menjadi sumbangan unik dari pendidikan jasmani, yaitu : 5
·
Meningkatkan kebugaran jasmani
dan kesehatan siswa. 2. Meningkatkan terkuasainya keterampilan fisik yang kaya.
3. Meningkatkan pengertian siswa dalam prinsip-prinsip gerak serta bagaimana meneraokannya
dalam praktek. Kebugaran dan kesehatan akan dicapai melalui program pendidikan
jasmani yangterencana, teratur dan berkesinambungan. Dengan beban kerja yang
cukup berat serta di lakukandalam jangka waktu yang cukup secara teratur,
kegiatan tersebut akan berpengaruh terhadapperubahan kemampuan fungsi
organ-organ tubuh seperti jantung dan paru-paru.konsep sehat dansejahtra secara
menyeluruh berbeda dengan pengertian sehat secara fisik. Anak-anak dididik
untukmaraih gaya hidup sehat secara total serta kebiasaan hidup yang sehat,
baik dalam arti pemahamanmaupun prekteknya. Kebiasaan hidup sehat tersebut
bukan hanya kesehatan fisik, tetapi jugamencakup kesejahteraan mental, moral,
dan spiritual. Tanda-tandanya adalah anak lebih tahanmenhadapi tekanan dan
cobaan hidup, berjiwa optimis, merasa aman, nyaman dan tentram dalamkehidupan
sehari-hari. 2.1.3 Pentingnya Pendidikan Jasmani Kehidupan sekolah yang
demikian berkombinasi pula dengan kehidupan di rumah danlingkungan luar
sekolah. Jika di sekolah, anak kurang bergerak di rumah juga demikian.
Kemajuanteknologi yang dicapai pada saat ini. Malah mngungkung anak-anak dalam
lingkungan kurang gerak.Anak semakin asyik dengan kesenangannya seperti
menonton tv atau bermain video game. Tidakmenherangkan bila ada kerisauan bahwa
kebugaran anak-anak semakin menurun. Pendidikan jasmani adalah waktu untuk
berbuat. Anak-anak akan lebih memilih untuk berbuatsesuatu dari pada hanya
harus melihat atau mendengarkan orang lain ketika mereka sedang belajar.Suasana
kebebasan yang ditawarkan di lapangan atau gedung olah raga sirna karena sekian
lamaterkurung di antara batas-batas ruang kelas. Keadaan ini benar-benar tidak
sesuai dengan dorongannalurinya. Peranan pendidikan jasmani di sekolah dasar
cukup unik. Karena turut mengembangkan dasar-dasar keterampilan yang diperlukan
anak untuk menguasai bebagai keterampilan yang diperlukananak untuk menguasai
berbagai keterampilan dalam kehidupan di kemudian hari. Menurut para ahli,pola
pertumbuhan anak usia sekolah hingga menjelang akil balik atau remaja di sebut
polapertumbuhan anak. 6
· Gerak Sebagai Kebutuhan Anak Bermain adalah
dunia anak. Sambil bermain mereka belajar. Dalam hal belajar, anak-anakadalah
ahlinya. Segalah macam dipelajarinya. Dari menggerakkan anggota tubuh hingga
mengenaliberbagai benda di lingkungan sekitarnya. Bayangkan keceriaan yang
didapatnya ketika ia menyadaribaru saja menambah pengetahuan dan keterampilan.
Belajar dan keceriaan merupakan dual halpenting dalam masa kanak-kanak. Hal ini
temasuk upaya mempelajari tubuhnya sendiri dan berbagaikemungkinan geraknya.
Gerak adalah rangsangan utama bagi pertumbuhan dan perkembangananak. Kian
banyak ia bergerak kian banyak hal yang ditemui dan dipelajari. Kian baik pula
kualitaspertumbuhannya. Anak Cerdas gerak (kinestetik) biasanya menunjukkan
kemampuan danketrampilan gerak yang melebihi kemampuan anak seusianya. Psikolog
anak dari UniversitasParamadina, Alzena Masykouri MPsi mengatakan, anak cerdas
gerak menampilkan integrasi yangbaik antara pikiran dan tubuh secara bersamaan
untuk mencapai suatu tujuan. Kegiatan-kegiatan sederhana dan sehari-hari yang
berkaitan dengan kecerdasan ini,misalnya memanjat pohon, menerbangkan layangan,
lompat tali dengan berbagai gaya, petakumpet, bahkan main kelereng. “Selain lihai,
anak cerdas gerak mampu pula mengembangkanketrampilan emosi dan sosialnya
melalui kegiatan bergeraknya,”kata Alzena. Jadi tidak semataterampil, tetapi
mereka juga mampu membawakan dirinya dengan sportivitas dan interaksi
antaraindividu yang baik. Bila anak tersebut memiliki minat dan kemampuan
dibidang seni tari tak semua anak mampumeniru gerakan tarian dengan tepat hanya
dengan melihatnya saja. Namun, anak dengankecerdasan gerak memiliki kemampuan
untuk dapat meniru, menghafal dan menghayati gerakan-gerakan tarian yang
dilihatnya. Tak sekedar meniru, tapi juga mampu menampilkannya dengan
baik.Sedangkan pada anak yang menggeluti bidang olahraga mereka mampu menangkap
maksudpengarahan gerakan yang diajarkan dengan cepat. Selain itu juga mampu
untuk menunjukkanketrampilan teknik dalam melakukan aktivitas olahraga
tertentu. Orangtua bisa menemukan bakatanak cerdas gerak sedini mungkin.
Melalui olahraga atau seni, seperti menyanyi atau menari, anakdapat teramati
kemampuan geraknya. Alzena memaparkan, kecerdasan ini dapat diamati saat
anakmulai melakukan gerak bertujuan, misalnya berjalan, melompat, memanjat atau
berlari. Bila anakterlihat mampu melakukan gerakan dengan sangat terampil
dibandingkan anak seusianya, berartiada kemungkinan ia memiliki kelebihan dalam
kecerdasan gerak. Orangtua dapat mengembangkan cerdas gerak anak dengan
mengikutsertakannya dalamkegiatan terstruktur, misalnya les menari atau klub
olahraga. Tentunya pilih klub atau les yang 7
·
memang memiliki program untuk
anak usia dini (mulai 3 tahun). Orangtua perlu mengamati minatanak yang
sebenarnya. Bisa jadi ia memiliki kecerdsan gerak, namun belum berminat
terhadapkegiatan-kegiatan yang melibatkan aktivitas motorik tersebut. Jadi,
jangan berharap anak langsungmenyukai kegiatan les yang dipilih.2. Ruang Lingkup
Pendidikan Jasmani. Dasar Menentukan
Ruang Lingkup Pendidikan jasmani di sekolah dasar mencakup ruang lingkup yang
luas karena terkait langsungdengan karakteristik anak-anak dari bebagai usia.
Dilihat dari berbagai tahapan pertumbuhan danperkembangan fisik anak pada
tingkat usia sekolah dasar, sedikitnya terlibat tiga tahapan, yaitu : 1.
Tahapan akhir dari masa kanak-kanak awal ( antara usia 5 – 7 tahun ) 2. Tahapan
masa kanak-kanak akhir ( middle childhood ) 3. Tahapan awal dari pra-adolesen (
yang bisa dimulai pada usia 8 tahun atau rata-rata usia 10 tahun ) Pada usia di
atas, anak-anak mulai matang menguasai keterampilan khusus, dari
mulaiketerampilan manipulative langjutan, hingga kegiatan-kegiatan berirama dan
permainan, senam,kegiatan di air, dan kegiatan untuk pembinaan kebugaran
jasmani. Dalam beberapa cabang olahraga, pentahapan pencapaian keterampilan
tingkat tinggi pun sudah dapat mulai dilakasanakan dikelas-kelas akhir SD,
misalnya senam, longcat indah, dan renang. Ruang lingkup Pendidikan Jasmani Setelah
dibahas tentang dasar-dasar pertimbangan sebagai pedoman untuk menyusunprogram
pendidikan di sekolah dasar, ruang lingkup pendidikan jasmani dapat ditentukan.
Namundemikian uraian tentang ruang lingkup ini dibatasi dan sifatnya lebih
umum. Yang harus disadari olehsemua guru penjas adalah harus diberi
dorongan-dorongan untuk terus menerus menjelajahikemampuan-kemampuannya. Tidak
ada kemajuan dalam hal belajar gerak yang bersifat kejutan.Semua kemajuan
mengikuti pola yang teratur. Jangan mengharapkan keajaiban. Harus sabar
danbersifat optimis bahwa murid kita akan mencapai kemajuan. Tidak mudah untuk
mengetahui apakahtujuan pengajaran pendidikan jasmani yang ditetapkan secara
umum tersebut sudah tercapai ataubelum. Jika program pendidikan jasmani yang
kita terapkan berhasil maka murid-murid kita akandapat dikatakan sebagai orang-orang
yang terdidik. Kondisi Pendidikan Jasmani dan Pembelajaran Olahraga di Sekolah
Dasar saat ini 8
·
1. Waktu = 3 x 45 menit/minggu 2.
Sarana – prasarana sangat terbatas 3. Kurikulum Pendidikan Jasmani dan
(Pembelajaran) Olahraga pada saat ini lebih berorientasi kepada Olahraga
Kecabangan : a. Cenderung individual dan cenderung mengacu pencapaian prestasi
b. Olahraga prestasi mahal dalam hal : Sarana – prasarana Waktu, perlu masa
pelatihan yang panjang Tenaga dan biaya. c. Olahraga kecabangan/ prestasi
hendaknya menjadi pilihan dan diselenggarakan sebagai kegiatan extra
kurikuler.Pendidikan jasmani demi kenyataan masa kini dan harapan bagi masa
depan : 1. Reposisi : pikir ulang apa perlunya Pendidikan Jasmani dan
(Pembelajaran) Olahraga di (usia) SD secara intra kurikuler? Penjas-Or perlu
dikembalikan pada posisi dasar fungsinya yaitu : a. Penggunaan
Olahraga/Kegiatan Jasmani sebagai media Pendidikan b. Penggunaan Olahraga
sebagai alat pelatihan untuk memelihara dan meningkatkan derajat sehat dinamis
menuju kondisi Sejahtera paripurna siswa masa kini dan pembekalan anak untuk
menjadi Atlet elite dan SDM bermutu bagi masa depan. 2. Reorientasi : pikir
ulang arah pembinaan Penjas-Or bagi Siswa SD? Penjas-Or sebagai program
kurikuler perlu ditinjau kembali: a. Relevansinya dengan kebutuhan siswa /
santri b. Manfaat yang diharapkan c. Kondisi nyata persekolahan : 1. Jatah
waktu / jam pelajaran per minggu 2. Sarana – prasarana yang tersedia. 3.
Reaktualisasi : pikir ulang apakah Penjas-Or di SD sudah sesuai kebutuhan
nyata. Penjas-Or di Sekolah dan Pondok Pesantren perlu menekankan kembali
(reaktualisasi) kepada konsep dasar Olahraga untuk tujuan Pendidikan dan
Kesehatan untuk masa kini dan Pendidikan dan Pengayaan kemampuan koordinasi
gerak untuk pembekalan menjadi Atlit elite dan SDM bermutu di masa depan. Jatah
waktu pertemuan 3 x 45 menit/minggu, dapat disajikan 3 x dalam seminggu dengan
masing-masing pertemuan dengan waktu 45 menit. 9
·
Revitalisasi : pikir ulang
bagaimana cara melaksanakan dan menggalakkan pelaksanaan Penjas-Or di SD untuk
mencapai tujuan masa kini dan masa depan ? Penjas-Or di Sekolah dan Pondok
Pesantren harus bersifat massaal dan disajikan dengan iklim yang menggembirakan
siswa, sehingga semua siswa merasa butuh berolahraga dan selalu ingin
berpartisipasi secara aktif, karena Penjas-Or sebagai bagian dari paket
kurikuler tidak membolehkan adanya siswa yang hanya menjadi Penonton, kecuali
yang sakit. 5. Kualitas petugas : Keberhasilan misi di tingkat lapangan sangat
ditentukan oleh kualitas Petugas (dalam hal ini guru Penjas-Or) serta
pemahamannya mengenai makna pembelajaran Penjas-Or di Sekolah Dasar. Ketulusan
dan kesungguhan dalam pengabdiannya, serta kreativitas dan inovasinya dalam
pembelajaran Penjas-Or pada anak (usia) SD akan sangat menentukan keberhasilan
misi yang diembannya. 6. Kebutuhan : Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran)
Olahraga di (usia) Sekolah Dasar dan di Pondok Pesantren harus dirasakan
sebagai kebutuhan dan kenikmatan oleh siswa/santri, sehingga mereka akan merasa
dirugikan manakala mata pelajaran Penjas-Or ditiadakan. Olahraga prestasi :
Olahraga kecabangan yang bersifat prestatif perlu pula dikembangkan namun
sebagai materi ekstra kurikuler, sebagai pilihan untuk menyalurkan bakat dan
minat siswa/santri terhadap sesuatu cabang Olahraga.Apapun Garis Besar Program
Pengajaran (GBPP) nya, pelaksanaannya di lapangan selalu dapatdisesuaikan
dengan semua hasil pikir-ulang tersebut diatas. Memang diperlukan creativitas
daninnovasi pada pelaksanaannya di lapangan. 10
·
1 Kesimpulan Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara
keseluruhan telah disadari olehbanyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya
pengajaran pendidikan jasmani berjalan belumefektif seperti yang diharapkan.
Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung tradisional. Modelpembelajaran
pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru tetapi pada siswa. Orientasipembelajaran
harus disesuaikan dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta
carapenyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran
pembelajaranditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi
pada perkembangan pribadikhususnya kecerdasan siswa yang seutuhnya.
Pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan yang memberikan kesempatan bagi anakuntuk mempelajari hal-hal yang penting.
BalasHapusCakeppp
BalasHapusMenggunakan metode apa mas itu
BalasHapusHow to play casino site【Malaysia】online slot games
BalasHapus【 livecasino site】【阅读全文】 for a free luckyclub.live spin casino no deposit bonus no deposit codes