Rabu, 23 Januari 2013

Kedudukan Dan Makna Pendidikan Jasmani


·  . Kedudukan Dan Makna Pendidikan Jasmani.  Pengertian Pendidikan Jasmani Meskipun penjas menawarkan kepada anak untuk bergembira, tidak lah tepat untukmengatakan pendidikan jasmani diselenggarakan semata-mata agar anak-anak bergembira danbersenang-senang. Bila demikian seolah-olah pendidikan jasmani hanyalah sebagai mata pelajaranselingan tidak berbobot, dan tidak memiliki tujuan yang bersifat mendidik. Pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan yang memberikan kesempatan bagi anakuntuk mempelajari hal-hal yang penting. Oleh karena itu, pelajarn penjas tidak kalah pentingnyadisbanding dengan pelajaran lainnya seperti matematiak, bahasa, IPS, dan IPA dan lain-lain. Namundemikian tidak semua guru penjas menyadari hal tersebut, sehingga banyak anggapan bahwa penjasboleh dilaksanakan secara serampangan. Hal ini tercermin dari berbagai gambaran negative tentangpembelajaran penjas, mulai dari kelemahan proses yang menetap misalnya membiarkan anakbermain sendiri hingga rendahnya mutu hasil pembelajarannya. Seperti kebugaran jasmani yangrendah. Jadi, pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atauolah raga. Inti pengertiannya adalah mendidik anak yang membedakan dengan mata pelajaran lainadalah alat yang digunakan adalah gerak insani manusia yang bergerak secara sadar. Gerak itudirancang secara sadar oleh gurunya dan diberikan dalam setuasi yang tepat, agar dapat merangsangpertumbuhan dan perkembangan anak didik. Tujuan pendidikan jasmani adalah memberikankesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligusmengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, social, emosional dan moral.


 2.1.2 Nilai Dasar Falsafah Pendidikan Jasmani Pendidikan jasmani merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikanumum. Lewat program penjas dapat diupayakan peranan pendidikan untuk mengembangkankepribadian individu. Tanpa penjas, proses pendidikan di sekolah akan pincang. Ada tiga hal pentingyang bisa menjadi sumbangan unik dari pendidikan jasmani, yaitu : 5

·   Meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan siswa. 2. Meningkatkan terkuasainya keterampilan fisik yang kaya. 3. Meningkatkan pengertian siswa dalam prinsip-prinsip gerak serta bagaimana meneraokannya dalam praktek. Kebugaran dan kesehatan akan dicapai melalui program pendidikan jasmani yangterencana, teratur dan berkesinambungan. Dengan beban kerja yang cukup berat serta di lakukandalam jangka waktu yang cukup secara teratur, kegiatan tersebut akan berpengaruh terhadapperubahan kemampuan fungsi organ-organ tubuh seperti jantung dan paru-paru.konsep sehat dansejahtra secara menyeluruh berbeda dengan pengertian sehat secara fisik. Anak-anak dididik untukmaraih gaya hidup sehat secara total serta kebiasaan hidup yang sehat, baik dalam arti pemahamanmaupun prekteknya. Kebiasaan hidup sehat tersebut bukan hanya kesehatan fisik, tetapi jugamencakup kesejahteraan mental, moral, dan spiritual. Tanda-tandanya adalah anak lebih tahanmenhadapi tekanan dan cobaan hidup, berjiwa optimis, merasa aman, nyaman dan tentram dalamkehidupan sehari-hari. 2.1.3 Pentingnya Pendidikan Jasmani Kehidupan sekolah yang demikian berkombinasi pula dengan kehidupan di rumah danlingkungan luar sekolah. Jika di sekolah, anak kurang bergerak di rumah juga demikian. Kemajuanteknologi yang dicapai pada saat ini. Malah mngungkung anak-anak dalam lingkungan kurang gerak.Anak semakin asyik dengan kesenangannya seperti menonton tv atau bermain video game. Tidakmenherangkan bila ada kerisauan bahwa kebugaran anak-anak semakin menurun. Pendidikan jasmani adalah waktu untuk berbuat. Anak-anak akan lebih memilih untuk berbuatsesuatu dari pada hanya harus melihat atau mendengarkan orang lain ketika mereka sedang belajar.Suasana kebebasan yang ditawarkan di lapangan atau gedung olah raga sirna karena sekian lamaterkurung di antara batas-batas ruang kelas. Keadaan ini benar-benar tidak sesuai dengan dorongannalurinya. Peranan pendidikan jasmani di sekolah dasar cukup unik. Karena turut mengembangkan dasar-dasar keterampilan yang diperlukan anak untuk menguasai bebagai keterampilan yang diperlukananak untuk menguasai berbagai keterampilan dalam kehidupan di kemudian hari. Menurut para ahli,pola pertumbuhan anak usia sekolah hingga menjelang akil balik atau remaja di sebut polapertumbuhan anak. 6

·  Gerak Sebagai Kebutuhan Anak Bermain adalah dunia anak. Sambil bermain mereka belajar. Dalam hal belajar, anak-anakadalah ahlinya. Segalah macam dipelajarinya. Dari menggerakkan anggota tubuh hingga mengenaliberbagai benda di lingkungan sekitarnya. Bayangkan keceriaan yang didapatnya ketika ia menyadaribaru saja menambah pengetahuan dan keterampilan. Belajar dan keceriaan merupakan dual halpenting dalam masa kanak-kanak. Hal ini temasuk upaya mempelajari tubuhnya sendiri dan berbagaikemungkinan geraknya. Gerak adalah rangsangan utama bagi pertumbuhan dan perkembangananak. Kian banyak ia bergerak kian banyak hal yang ditemui dan dipelajari. Kian baik pula kualitaspertumbuhannya. Anak Cerdas gerak (kinestetik) biasanya menunjukkan kemampuan danketrampilan gerak yang melebihi kemampuan anak seusianya. Psikolog anak dari UniversitasParamadina, Alzena Masykouri MPsi mengatakan, anak cerdas gerak menampilkan integrasi yangbaik antara pikiran dan tubuh secara bersamaan untuk mencapai suatu tujuan. Kegiatan-kegiatan sederhana dan sehari-hari yang berkaitan dengan kecerdasan ini,misalnya memanjat pohon, menerbangkan layangan, lompat tali dengan berbagai gaya, petakumpet, bahkan main kelereng. “Selain lihai, anak cerdas gerak mampu pula mengembangkanketrampilan emosi dan sosialnya melalui kegiatan bergeraknya,”kata Alzena. Jadi tidak semataterampil, tetapi mereka juga mampu membawakan dirinya dengan sportivitas dan interaksi antaraindividu yang baik. Bila anak tersebut memiliki minat dan kemampuan dibidang seni tari tak semua anak mampumeniru gerakan tarian dengan tepat hanya dengan melihatnya saja. Namun, anak dengankecerdasan gerak memiliki kemampuan untuk dapat meniru, menghafal dan menghayati gerakan-gerakan tarian yang dilihatnya. Tak sekedar meniru, tapi juga mampu menampilkannya dengan baik.Sedangkan pada anak yang menggeluti bidang olahraga mereka mampu menangkap maksudpengarahan gerakan yang diajarkan dengan cepat. Selain itu juga mampu untuk menunjukkanketrampilan teknik dalam melakukan aktivitas olahraga tertentu. Orangtua bisa menemukan bakatanak cerdas gerak sedini mungkin. Melalui olahraga atau seni, seperti menyanyi atau menari, anakdapat teramati kemampuan geraknya. Alzena memaparkan, kecerdasan ini dapat diamati saat anakmulai melakukan gerak bertujuan, misalnya berjalan, melompat, memanjat atau berlari. Bila anakterlihat mampu melakukan gerakan dengan sangat terampil dibandingkan anak seusianya, berartiada kemungkinan ia memiliki kelebihan dalam kecerdasan gerak. Orangtua dapat mengembangkan cerdas gerak anak dengan mengikutsertakannya dalamkegiatan terstruktur, misalnya les menari atau klub olahraga. Tentunya pilih klub atau les yang 7

·   memang memiliki program untuk anak usia dini (mulai 3 tahun). Orangtua perlu mengamati minatanak yang sebenarnya. Bisa jadi ia memiliki kecerdsan gerak, namun belum berminat terhadapkegiatan-kegiatan yang melibatkan aktivitas motorik tersebut. Jadi, jangan berharap anak langsungmenyukai kegiatan les yang dipilih.2. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani.  Dasar Menentukan Ruang Lingkup Pendidikan jasmani di sekolah dasar mencakup ruang lingkup yang luas karena terkait langsungdengan karakteristik anak-anak dari bebagai usia. Dilihat dari berbagai tahapan pertumbuhan danperkembangan fisik anak pada tingkat usia sekolah dasar, sedikitnya terlibat tiga tahapan, yaitu : 1. Tahapan akhir dari masa kanak-kanak awal ( antara usia 5 – 7 tahun ) 2. Tahapan masa kanak-kanak akhir ( middle childhood ) 3. Tahapan awal dari pra-adolesen ( yang bisa dimulai pada usia 8 tahun atau rata-rata usia 10 tahun ) Pada usia di atas, anak-anak mulai matang menguasai keterampilan khusus, dari mulaiketerampilan manipulative langjutan, hingga kegiatan-kegiatan berirama dan permainan, senam,kegiatan di air, dan kegiatan untuk pembinaan kebugaran jasmani. Dalam beberapa cabang olahraga, pentahapan pencapaian keterampilan tingkat tinggi pun sudah dapat mulai dilakasanakan dikelas-kelas akhir SD, misalnya senam, longcat indah, dan renang.  Ruang lingkup Pendidikan Jasmani Setelah dibahas tentang dasar-dasar pertimbangan sebagai pedoman untuk menyusunprogram pendidikan di sekolah dasar, ruang lingkup pendidikan jasmani dapat ditentukan. Namundemikian uraian tentang ruang lingkup ini dibatasi dan sifatnya lebih umum. Yang harus disadari olehsemua guru penjas adalah harus diberi dorongan-dorongan untuk terus menerus menjelajahikemampuan-kemampuannya. Tidak ada kemajuan dalam hal belajar gerak yang bersifat kejutan.Semua kemajuan mengikuti pola yang teratur. Jangan mengharapkan keajaiban. Harus sabar danbersifat optimis bahwa murid kita akan mencapai kemajuan. Tidak mudah untuk mengetahui apakahtujuan pengajaran pendidikan jasmani yang ditetapkan secara umum tersebut sudah tercapai ataubelum. Jika program pendidikan jasmani yang kita terapkan berhasil maka murid-murid kita akandapat dikatakan sebagai orang-orang yang terdidik. Kondisi Pendidikan Jasmani dan Pembelajaran Olahraga di Sekolah Dasar saat ini 8

·   1. Waktu = 3 x 45 menit/minggu 2. Sarana – prasarana sangat terbatas 3. Kurikulum Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran) Olahraga pada saat ini lebih berorientasi kepada Olahraga Kecabangan : a. Cenderung individual dan cenderung mengacu pencapaian prestasi b. Olahraga prestasi mahal dalam hal : Sarana – prasarana Waktu, perlu masa pelatihan yang panjang Tenaga dan biaya. c. Olahraga kecabangan/ prestasi hendaknya menjadi pilihan dan diselenggarakan sebagai kegiatan extra kurikuler.Pendidikan jasmani demi kenyataan masa kini dan harapan bagi masa depan : 1. Reposisi : pikir ulang apa perlunya Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran) Olahraga di (usia) SD secara intra kurikuler? Penjas-Or perlu dikembalikan pada posisi dasar fungsinya yaitu : a. Penggunaan Olahraga/Kegiatan Jasmani sebagai media Pendidikan b. Penggunaan Olahraga sebagai alat pelatihan untuk memelihara dan meningkatkan derajat sehat dinamis menuju kondisi Sejahtera paripurna siswa masa kini dan pembekalan anak untuk menjadi Atlet elite dan SDM bermutu bagi masa depan. 2. Reorientasi : pikir ulang arah pembinaan Penjas-Or bagi Siswa SD? Penjas-Or sebagai program kurikuler perlu ditinjau kembali: a. Relevansinya dengan kebutuhan siswa / santri b. Manfaat yang diharapkan c. Kondisi nyata persekolahan : 1. Jatah waktu / jam pelajaran per minggu 2. Sarana – prasarana yang tersedia. 3. Reaktualisasi : pikir ulang apakah Penjas-Or di SD sudah sesuai kebutuhan nyata. Penjas-Or di Sekolah dan Pondok Pesantren perlu menekankan kembali (reaktualisasi) kepada konsep dasar Olahraga untuk tujuan Pendidikan dan Kesehatan untuk masa kini dan Pendidikan dan Pengayaan kemampuan koordinasi gerak untuk pembekalan menjadi Atlit elite dan SDM bermutu di masa depan. Jatah waktu pertemuan 3 x 45 menit/minggu, dapat disajikan 3 x dalam seminggu dengan masing-masing pertemuan dengan waktu 45 menit. 9

·   Revitalisasi : pikir ulang bagaimana cara melaksanakan dan menggalakkan pelaksanaan Penjas-Or di SD untuk mencapai tujuan masa kini dan masa depan ? Penjas-Or di Sekolah dan Pondok Pesantren harus bersifat massaal dan disajikan dengan iklim yang menggembirakan siswa, sehingga semua siswa merasa butuh berolahraga dan selalu ingin berpartisipasi secara aktif, karena Penjas-Or sebagai bagian dari paket kurikuler tidak membolehkan adanya siswa yang hanya menjadi Penonton, kecuali yang sakit. 5. Kualitas petugas : Keberhasilan misi di tingkat lapangan sangat ditentukan oleh kualitas Petugas (dalam hal ini guru Penjas-Or) serta pemahamannya mengenai makna pembelajaran Penjas-Or di Sekolah Dasar. Ketulusan dan kesungguhan dalam pengabdiannya, serta kreativitas dan inovasinya dalam pembelajaran Penjas-Or pada anak (usia) SD akan sangat menentukan keberhasilan misi yang diembannya. 6. Kebutuhan : Pendidikan Jasmani dan (Pembelajaran) Olahraga di (usia) Sekolah Dasar dan di Pondok Pesantren harus dirasakan sebagai kebutuhan dan kenikmatan oleh siswa/santri, sehingga mereka akan merasa dirugikan manakala mata pelajaran Penjas-Or ditiadakan.  Olahraga prestasi : Olahraga kecabangan yang bersifat prestatif perlu pula dikembangkan namun sebagai materi ekstra kurikuler, sebagai pilihan untuk menyalurkan bakat dan minat siswa/santri terhadap sesuatu cabang Olahraga.Apapun Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) nya, pelaksanaannya di lapangan selalu dapatdisesuaikan dengan semua hasil pikir-ulang tersebut diatas. Memang diperlukan creativitas daninnovasi pada pelaksanaannya di lapangan. 10

·  1 Kesimpulan Pendidikan jasmani sebagai komponen pendidikan secara keseluruhan telah disadari olehbanyak kalangan. Namun, dalam pelaksanaannya pengajaran pendidikan jasmani berjalan belumefektif seperti yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan jasmani cenderung tradisional. Modelpembelajaran pendidikan jasmani tidak harus terpusat pada guru tetapi pada siswa. Orientasipembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan anak, isi dan urusan materi serta carapenyampaian harus disesuaikan sehingga menarik dan menyenangkan, sasaran pembelajaranditujukan bukan hanya mengembangkan keterampilan olahraga, tetapi pada perkembangan pribadikhususnya kecerdasan siswa yang seutuhnya.

4 komentar:

  1. Pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan yang memberikan kesempatan bagi anakuntuk mempelajari hal-hal yang penting.

    BalasHapus
  2. How to play casino site【Malaysia】online slot games
    【 livecasino site】【阅读全文】 for a free luckyclub.live spin casino no deposit bonus no deposit codes

    BalasHapus